Saya pernah membaca sebuah artikel menarik, tentang para penduduk Afrika yang terkadang di waktu luang memburu kawanan monyet. Saat melihat gambar yang ada di artikel tersebut, kening ini pun mengeryit. Sebab tak satupun dari penduduk Afrika yang terlihat menenteng senapan. Justru terlihat mereka membawa beberapa toples berleher panjang dan sempit.
Mereka menggunakan toples-toples tersebut untuk menangkap monyet. Caranya ? Ternyata sangat manusiawi (lebih tepat kalau dibilang hewani kali yach ^^). Mereka akan menggali tanah dan menanam toples yang dibawa. Kemudian mereka akan memasukkan kacang kedalam toples dan beberapa bahan yang memiliki aroma kuat dan disukai para monyet. Tujuannya jelas, agar para monyet datang dan mengambil kacang.
Nah disinilah peristiwa unik itu terjadi. Kita tahu, monyet termasuk makhluk yang memiliki watak “serakah”. Jadi saat ia menjulurkan tangannya masuk kedalam toples, ia akan menggenggam kacang-kacang tersebut dan tak akan melepaskannya sembari berusaha untuk mengeluarkan tangannya. Jebakan toples pun secara alami bekerja. Tangan monyet akan terlepas jika ia melepaskan genggamannya. Padahal monyet tak akan melepaskannya sebab ia begitu bernafsu untuk mendapatkan kacang. Hingga para penduduk Afrika datang, monyet tersebut tetap menggenggam tangannya. Maka dengan mudah monyet tersebut dapat ditangkap.
.................
Bro.....Sis.....!!
Mungkin kita tertawa melihat tingkat monyet tersebut. Tapi tahukah kita, ternyata tanpa sadar kita juga tengah menertawakan diri sendiri. Betapa sering kita menggenggampermasalahan yang kita miliki, layaknya monyet yang menggenggam kacang. Betapa sering kita mendendam, tak memaafkan kesalahan orang lain, merasa jumawa dengan apa dimiliki dan .... dan ....... Mungkin masih banyak lagi permasalahan yang hingga saat ini kita masih menggenggamnya dengan erat.
Bukankah lebih menyenangkan jika kita memaafkan kesalahan orang lain, karena kita pun bisa melakukan kesalahan yang sama.
Bukankah akan lebih menentramkan, jika masalah yang dihadapi kita bagi dengan orang lain (yang kita percaya tentunya), agar lebih mudah dicari solusi permasalahannya.
Dan....Dunia pun akan semakin berwarna !!
“…dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
(QS. At Taghaabun :14)
0 Komentar