Eduwisata di Medan – Melihat rombongan burung bangau melintas
di sore hari mungkin hal biasa bagi yang tinggal di perkampungan. Akan tetapi itu
menjadi hal yang luar biasa jika terjadi ditengah padatnya perkotaan. Bayangkan,
melihat mereka dalam barisan teratur membentuk formasi V saat terbang membelah
gedung-gedung pencakar menjadi sesuatu yang amazing.
^^
Jika ingin menyaksikan fenomena ini, datanglah ke Medan
kawan. Akan engkau saksikan mereka terbang dalam barisan yang seolah tanpa
henti. Lalu kemanakah mereka akan berlabuh menghabiskan waktu malam? Kita dapat
melihat koloni burung bangau dengan beragam jenis serta burung lain yang tengah
bercengkerama di Komplek Perumahan Cemara Asri. Salah satu perumahan elit di
Medan yang dibangun oleh H. Anif.
Perumahan Cemara Asri mungkin ‘satu-satunya’ perumahan yang
bebas dikunjungi oleh siapapun. Hal ini dikarenakan adanya tempat penangkaran
burung tepat di tengah komplek yang kini menjadi salah satu objek wisata di
Medan. Perumahan yang mulai dibangun pada tahun 1995 pada mulanya hanyalah
hunian saja. Di salah satu lokasi terdapat rawa kecil yang awalnya hanya kavling kosong. Namun, atas inisiatif H.
Anif Shah pengembang serta pengelola perumahan dijadikan sebagai tempat habitat
burung. Berdasarkan penelitian, jumlah burung yang ada setiap hari terus
bertambah. Kini tak kurang dari 5.000 ekor mendiami rawa tersebut. Tak hanya
bangau, beragam burung lain juga dapat ditemukan. Seperti burung kolak malam
kelabu, cangak merah, cangak abu, kokokan laun, koreo padi.
Perlu diingat, H. Anif Shah adalah kakak dari Rahmat Shah,
pemilik Rahmat Galeri Medan yang menyimpan ribuan koleksi hewan yang telah
diawetkan dan Kebun Binatang Siantar.
Selain burung-burung diatas, kita juga bisa melihat burung
merpati yang ditangkarkan tepat disamping rawa. Berdiri membawa makanan burung
dan dikelilingi oleh puluhan merpati seakan berada di bawah menara Eifel. Satwa
lain seperti ular sanca yang panjang sampai 4 meter pun dapat kita lihat. Berada
persis di samping kandang burung merpati.
Tak hanya beragam satwa yang dapat kita saksikan, fasilitas
yang ada di Perumahan Cemara Asri pun layak untuk dinikmati. Kita bisa mengunjungi
Vihara Maitreya, yang merupakan Vihara terbesar di Asia Tenggara. Masjid H. Anif
yang elegan juga menarik untuk dikunjungi. Selain itu, terdapat pula kolam
renang berstandar internasional. Semua itu bisa dinikmati tanpa mengeluarkan
biaya sedikitpun (kecuali kolam renang). Bahkan tak ada pemeriksaan yang ketat
di pintu masuk. Siapa saja bisa leluasa masuk ataupun keluar. Pihak security
hanya memeriksa orang-orang yang dianggap mencurigakan.
Tak usah takut kelaparan atau kehausan, karena di pinggir
rawa terdapat deretan penjual makanan
khas Indonesia. Ada mie, pecal, bakso bakar, sate, dan aneka jajanan lain
dengan harga yang sangat bersahabat. Disamping itu, terdapat juga deretan cafe
di sepanjang jalan menuju penangkaran burung yang menyediakan makanan chinese food. Bagi teman-teman yang beragama
Islam harap berhati-hati, karena tak semua halal untuk dimakan.
Ditengah
aktifitas yang mendera, keberadaan Perumahan Cemara Asri dengan penangkaran
burungnya cukup membantu warga Medan. Setidaknya ada tempat untuk refreshing sejenak, melupakan rutinitas
yang menghabiskan energi. Tempat yang mudah dijangkau karena berada didalam
kota. Datanglah kemari kawan, jika ingin merasakan surga burung di Medan dan
ragam kuliner yang murah, meriah serta mengenyangkan.
0 Komentar