"Ketika kita ada untuk mereka, maka kelak (pun) mereka ada untuk kita"
Asyiknya bermain. Begitulah komentar anak-anak jika
ditanyakan kesukaannya akan sesuatu hal. Bagi pandangan kita selaku orang
dewasa, aktifitas bermain itu cenderung melelahkan dan mendatangkan rasa capek.
Tetapi coba tanyakan kepada anak-anak, tidak akan muncul kata capek atau lelah
saat bermain. Begitulah dunia anak-anak. Dunia penuh keceriaan, yang diisi
dengan bermain dimana pun ia berada.
Hal ini perlu diingat oleh mereka para calon orang tua atau
orang tua yang sedang memiliki anak-anak usia 1-6 tahun. Dalam rentang usia
ini, aktifitas bermain menjadi sangat penting bagi mereka. Karena salah satu
faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak adalah bermain. Jadi jangan kekang
anak ketika mereka selalu ingin bermain.
Permasalahan yang timbul sebenarnya bukan aktifitas bermain
itu sendiri, tetapi sikap para orang tua dalam menghadapinya. Kesal, lelah,
emosi, ketika melihat kondisi rumah yang acak-acakan bak kapal pecah. Ada tips
sederhana agar para orang tua ‘menikmati’ kondisi rumahnya yang berantakan. Sehingga
tak mengganggu keasyikan bermain anak-anak.
Coba tenangkan sejenak dirimu. Geser sedikit [iyaaa....sedikit aja, kagak banyak-banyak
kok] mindset kita. Samakan persepsi
kita dengan persepsi yang dimiliki anak. Sehingga kecenderungan untuk meluapkan
energi negatif (marah-marah, kesal, cemberut, geram) akan berkurang, bahkan
kemudian hilang sama sekali. Mengapa kita harus menyamakan persepsi?
Dunia anak tentu berbeda dengan dunia orang dewasa. Bagi mereka,
kondisi mainan yang berserak sangat menyenangkan. Karena dapat menjangkau dan
memilih mainan yang diinginkan dengan mudah. Berbanding terbalik tentunya
dengan pandangan kita selaku orang dewasa. Oleh karena itu, coba nyamankan diri
dengan kondisi rumah yang sering berantakan.
Rapikan ketika anak telah usai bermain. Jika perlu, ajak
mereka untuk merapikan bersama. Hal ini bisa dijadikan sarana untuk mengajarkan
tanggung jawab pada anak-anak. Yang perlu kita ingat tentunya adalah lakukan
itu semua dengan perasaan bahagia. Karena ketika kita merasa nyaman dengan diri
sendiri, maka itu akan menular kepada orang-orang disekitar kita.
Aktifitas bermain lainnya yang sangat disukai anak-anak
adalah bermain di alam terbuka. Kamu tahu kawan apa yang membahagiakan mereka? Yup...Pasir dan air. ^^
Ketika bertemu dengan pasir dan air, anak-anak dimana pun berada
tidak akan sanggup untuk menolaknya. Saat asyik bergumul dengan pasir atau
berendam dalam air, bagi mereka seolah dunia berhenti berputar.
Kondisi saat ini yang cenderung tidak ramah terhadap
anak-anak dengan banyak kasus kejahatan, membuat kita urung mengajak atau
membiarkan mereka bermain di luar rumah. Tetapi cobalah dalam seminggu ajak
mereka bermain di luar, walaupun itu hanya di teras rumah. biarkan mereka mengeksplorasi
keadaan disekelilingnya.
Jangan larang dengan alasan kotor ketika anak-anak bermain
tanah, mencabuti rumput atau berguling-guling mengejar dan menangkap hewan
kecil [belalang misalnya]. Atau agendakan
waktumu untuk membersamai anak melakukan aktifitas bersama di luar rumah, walau
itu hanya berkeliling kompleks rumah.
Lagipula ketika anak asyik bermain, kita juga dapat rileks
sejenak melepaskan segala kepenatan yang melanda. Oh ya, agar kita tidak
menganggap bermain di luar rumah itu sia-sia, ternyata ada beberapa manfaat
yang didapat oleh anak-anak.
· Menghilangkan kejenuhan
· Memperkuat ketahanan fisik
· Sarana untuk melatih bersosialisasi
· Meningkatkan kreativitas
· Merangsang kecerdasan otak
· Mengendalikan emosi
· Mencegah rabun jauh
Jadi, mulai sekarang jangan jenuh dengan kondisi rumah yang
berantakan. Ajak anak-anak bermain di luar rumah, meskipun itu hanya di
halaman. Yakinlah, ada banyak hal yang kita dapatkan. Asyiknya bermain dengan
anak-anak, akan mendatangkan kebahagiaan dalam diri dan menguatkan rasa
kebersamaan antara orang tua dan anak.
Sahabatmu,
Rahmad
Al-Abror
0 Komentar